Sabtu, 22 Desember 2012

Kepemimpinan Ideal untuk Bangsa

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia yang pertama

Kepemimpinan yang baik dan ideal adalah sebuah hal krusial di seluruh elemen dalam kehidupan kita. Dalam hal ini, kepemimpinan yang baik bisa ditafsirkan sebagai kemampuan yang mumpuni dari seorang pemimpin dalam memimpin dan mengatur apa yang membawahinya, serta bertanggung jawab atas apa yang sudah dikerjakan selama memimpin. Sedangkan kepemimpinan ideal, dalam pandangan saya pribadi adalah memahami apa yang harus dilakukan untuk orang-orang dipimpinnya, dan pastinya menjadi seseorang yang tepat serta berada di posisi yang tepat pula di dalam sebuah posisi/jabatan sebagai pemimpin.

Untuk melatih kemimpinan, hal yang paling mudah bisa dimulai dari memimpin diri sendiri. Kita dituntut untuk bisa memahami karakteristik diri sendiri, apa yang kita butuhkan, tujuan diri kita, dan yang harus dilakukan diri kita menghadapi kehidupan ini, baik jangka panjang maupun pendek. Jangan sampai kita masih tidak mampu memanajemen diri sendiri jika ingin menjadi pemimpin untuk orang-orang banyak, karena tanggung jawabnya yang lebih besar.

Dalam konteks kepemimpinan bangsa dan negara, berikut ini adalah beberapa aspek yang penting untuk mewujudkan kepemimpinan ideal untuk negeri kita tercinta, menurut pandangan saya:

1. Ideologi

Ideologi merupakan hal yang paling krusial dalam kepemimpinan bangsa. Ideologi yang dimiliki oleh seorang pemimpin bangsa secara otomatis harus selaras dengan falsafah hidup yang dijalankan bangsa itu sendiri. Pertentangan ideologi bisa memunculkan berbagai peristiwa yang kita tidak inginkan, seperti perpecahan, atau bahkan pertumpahan darah. Oleh karena itu, ideologi yang dipatuhi oleh seluruh komponen bangsa, terutama pemimpinnya, haruslah mampu merangkul seluruh rakyat tanpa membeda-bedakannya.

2. Visi-Misi/Tujuan

Sebelum memimpin, seorang calon pemimpin harus tahu seperti apa dan bagaimana jalannya kepemimpinannya jika terpilih nanti. Rakyat, yang akan memilih pemimpinnya harus bisa dengan jelas melihat visi-misi para calon pemimpin agar bisa dengan baik menilai apakah visi-misi dan tujuan kepemimpinannya sesuai dengan kepentingan bersama, untuk mewujudkan negara yang kuat dan bersatu. Visi-misi dan tujuan yang baik bagi seorang pemimpin bangsa harus tertuju kepada persatuan, keadilan dan kesejahteraan rakyat.

3. Program Kerja

Para pemimpin di bangsa manapun memiliki program kerja dalam menjalankan tugasnya dan mewujudkan visi-misinya. Dengan kata lain, program kerja merupakan pengimplementasi dari visi-misi seorang pemimpin. Pemilihan program kerja beserta prioritas dan sasarannya tentu penting untuk tujuan memajukan negara dalam berbagai bidang. Prioritas dan tujuan yang ingin dicapai dalam program kerja yang ditawarkan dan akan dijalankan tentunya harus mengutamakan kepentingan dan kemaslahatan rakyat banyak.

4. Kepedulian Terhadap Negara dan Rakyat

Seorang pemimpin harus mutlak mempunyai kepedulian dan rasa peka terhadap rakyat yang dipimpinnya. Idealnya, pemimpin harus bertindak sebagai pelayan rakyat yang membantu, mengayomi, melindungi dan memajukan seluruh rakyatnya, bukan sebagai raja yang dengan seenaknya mengatur sesuka hatinya dan menindas rakyat demi kepentingan pribadi ia sendiri. Kepentingan rakyat dan negara harus diatas segalanya. Tanggung jawab terhadap nasib rakyat dan negara mutlak ada di tangan pemimpinnya. Seorang pemimpin juga harus merupakan seorang problem solver, yang dapat menangani dan menyelesaikan masalah bangsa dan rakyatnya.

5. Tanggung Jawab

Jika sudah terpilih, komitmen seorang pemimpin harus selalu dikawal sesuai dengan janji dan sumpah sesuai agamanya yang ia ucapkan pada saat pelantikan menjadi pemimpin. Seorang pemimpin dengan moral dan tangung jawab yang baik tidak boleh lari dari segala tugas dan tanggung jawabnya, kecuali ia dianggap harus dilengserkan karena dianggap melenceng dari tujuan negara dan timbul ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinannya. Setelah selesai memimpin, seorang pemimpin juga harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah ia lakukan selama memimpin kepada rakyatnya.

6. Moral

Pemimpin bangsa bisa dijadikan cerminan bangsa dan rakyat yang dipimpinnya, karena ia adalah contoh dan panutan bagi seluruh rakyat. Seorang pemimpin sepatutnya berhati-hati dan senantiasa menjaga moral dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan melenceng yang melanggar norma-norma yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekian tulisan sederhana saya, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar