Jumat, 26 April 2013

Manchester United's Top 5 Key Players This Season

Memang EPL musim 2012/2013 masih bersisa empat pertandingan lagi. Tetapi tim favorit saya, Manchester United sudah memastikan diri menjadi juara di musim ini, sekaligus menggenapkan gelar juara Liga Inggris menjadi 20 kali (dalam format EPL sebanyak 13 kali). United berhasil memastikan trofi EPL kembali ke Old Trafford setelah melumat Aston Villa 3-0 pada senin (22/04) malam waktu setempat, membuat poin yang dikumpulkan The Red Devils tidak mampu dikejar lagi oleh tim terdekat, yang merupakan rival sekota sekaligus juara bertahan, Manchester City yang pada hari minggu (21/04) kemarin ditundukkan tuan rumah Tottenham Hotspur 3-1 setelah sempat memimpin dari menit ke 5 sampai menit ke 75.






Keberhasilan anak asuh Sir Alex Ferguson menjuarai EPL musim ini selain berkat kepemimpinan Fergie sendiri yang berpengalaman dan haus gelar, juga tidak lepas dari peran dan usaha para pemainnya, yang dengan mental juaranya telah bekerja keras sepanjang musim untuk merebut kembali trofi Liga Inggris yang sempat singgah untuk sementara waktu di Etihad Stadium, setelah City menjuarainya musim lalu melalui keunggulan agregat gol saja - well, dimana proses mereka meraih gelar sangat menyakitkan. Di bawah ini saya akan membahas 5 pemain United yang menurut saya memainkan peranan penting dan menjadi key player musim ini dalam membawa skuad United berjaya di liga kasta tertinggi di Inggris, tanpa meremehkan peran dan usaha pemain-pemain lain. 5 pemain kunci tersebut antara lain:

1. Robin van Persie


Sudah bisa ditebak pasti ia ada di list ini. Di awal musim, hampir semua orang, termasuk saya, tidak pernah menyangka bahwa Fergie berhasil membujuk Arsene Wenger untuk melepas seorang Robin van Persie, pemain kunci dari salah satu rival United, Arsenal yang musim lalu tampil cemerlang seakan menopang Arsenal sendirian dengan 30 golnya di EPL, dengan harga 24 juta poundsterling. Banyak yang mempertanyakan apakah ia bisa tampil segemilang musim lalu, apalagi sebelum hijrah ke Old Trafford ex pemain Feyenoord ini sempat gagal membawa Belanda lolos grup di ajang Euro 2012. Tetapi, keputusan Fergie ternyata sangat tepat. Tansfer yang cukup beresiko untuk pemain berusia 29 tahun yang rentan cedera ini dibayar kontan oleh van Persie sendiri melalui penampilan gemilang yang membawa United melaju menjauhi rival-rivalnya. RvP adalah striker berkelas, tajam dan mematikan di depan gawang, serta kerap menjadi penentu United meraih kemenangan di EPL. Hattrick ke gawang Villa senin kemarin, free-kick ke gawang City saat derby di Eastlands saat injury time, gebrakan di menit-menit awal di Stamford Bridge, serta aksinya menyelamatkan anak asuh Fergie di kandang Southampton dengan trigolnya adalah beberapa bukti keganasan The Flying Dutchman. RvP adalah alasan utama United bisa unggul poin jauh di atas City dan rival-rival lain. Sejauh ini di pekan ke-34 RvP memimpin daftar topskor EPL musim ini dengan 24 gol dan berpeluang besar menyabet Golden Boot, serta menjadi kandidat terkuat peraih PFA Player of The Year tahun ini.

2. Michael Carrick


Jika van Persie adalah alasan United dapat unggul jauh di puncak meninggalkan rival-rivalnya dibawah, maka Michael Carrick adalah alasan mengapa United bisa konsisten berada di puncak. Carrick hampir selalu muncul di starting XI United tiap pertandingan, menunjukkan betapa vital perannya di dalam permainan United. Ia adalah playmaker dan nyawa baru Ferguson's Red Army musim ini menggantikan peran Paul Scholes yang bermain cemerlang setelah kembali dari masa pensiun pertengahan musim lalu. Carrick memang tidak menampilkan skill mengolah bola tingkat tinggi layaknya Cristiano Ronaldo ataupun Zinedine Zidane, ataupun tajam di depan gawang seperti van Persie. Tetapi pemain berusia 33 tahun ini memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengatur irama permainan, membuka pertahanan lawan dengan umpannya baik lambung maupun terobosan, meng-intercept passing lawan, dan memiliki ketenangan saat membawa bola. Rasio akurasi umpannya pun mencengangkan, dan termasuk salah satu yang terbaik di liga-liga top Eropa. Diakui oleh beberapa pihak bahwa musim ini menjadi musim terbaik dirinya bersama United. Beberapa musim lalu kadang performa Carrick tidak terlalu mendapatkan apresiasi dari publik (underrated), tetapi musim ini ia menunjukkan bahwa dirinya dapat menjadi key player United dalam merebut gelar Liga Inggris ke-20, hingga akhirnya menjadi salah satu kandidat peraih PFA Player of The Year musim ini. Ex punggawa Tottenham Hotspurs dan Westham United ini pun mendapat pengakuan berupa chant baru dari para suporter United atau Red Army: "It's Carrick you know.. Hard to believe it's not Scholes!!"


3. David De Gea


Musim ini menjadi ajang pembuktian David De Gea bahwa ia adalah sosok yang tepat di bawah mistar gawang United dan pantas mengenakan jersey nomor satu. De Gea semakin tenang, matang, konsisten, dan percaya diri menyelamatkan The Red Devils dari kebobolan seiring berjalannya waktu. Pemain kelahiran Madrid, 7 November 1990 ini sering menampilkan skill-nya menjaga gawang - terutama dalam shoot stopping dan refleknya - yang semakin berkembang, seperti yang terlihat saat melawan Everton di partai pembuka musim ini, partai tandang melawan Real Madrid di Liga Champions, dan di banyak pertandingan yang lain. Kelemahan-kelemahannya musim lalu yang sering disorot, seperti koordinasi pertahanan dengan bek didepannya dan antisipasi bola-bola atas, perlahan-lahan mulai sirna musim ini. Lini belakang United kini tak perlu cemas lagi jika dilewati pemain lawan, karena mantan kiper Atletico Madrid tersebut sudah siap berada di bawah mistar gawang untuk mementahkan peluang lawan. Pasca natal 2012, De Gea mulai tampil sebagai pilihan pertama yang jarang dirotasi dengan kiper United lain, Anders Lindegaard, serta telah menorehkan 10 kali clean sheet, yang menunjukkan peningkatan performanya musim ini. Ia diyakini bakal melanjutkan tradisi United yang selalu mempunyai kiper hebat setelah era Edwin van der Sar dan Peter Schmeichel, sekaligus menjadi pengganti yang pas untuk Iker Casillas di timnas Spanyol kelak saat kiper Real Madrid tersebut pensiun atau tidak dipanggil ke La Furia Roja lagi.

4. Rio Ferdinand


Karirernya memang sering dianggap sudah habis karena termakan umur oleh beberapa pengamat. Kenyataannya, Rio Ferdinand malah menjadi andalan utama lini pertahanan United musim ini. Justru penampilannya diatas lapangan akhir-akhir ini dalam menghalau serangan lawan disebut-sebut kembali berkibar seperti pada masa mudanya. Sampai pada pekan ke-34, Rio sudah turun sebanyak 25 kali, jumlah yang membuat dirinya menjadi bek tengah United yang paling sering tampil di EPL. Saat bek-bek lain seperti Nemanja Vidic, Jonny Evans, Chris Smalling, dan Phil Jones silih berganti menepi dari rumput hijau akibat cedera, ex pemain Leeds United berusia 35 tahun ini tetap konsisten dengan terus tampil di atas lapangan. Ketenangan dalam mengawal pertahanan, komando ke rekan-rekan di daerah pertahanan, serta kemampuan membaca permainan dan pergerakan lawan membuat pertahanan Ferguson's Red Army terlihat kokoh. Walaupun ia bukan kapten United saat ini, jiwa kepemimpinannya terlihat di setiap pertandingan yang dijalaninya saat ia mengatur jantung pertahanan The Red Devils dalam mementahkan usaha lawan mencetak gol.

5. Rafael da Silva


Mungkin musim ini adalah musim terbaik Rafael da Silva sejauh ini bersama United. Dulu ia dikenal sebagai full-back kanan yang sangat meledak-ledak, emosional, dan agresif dalam membantu serangan tetapi sering kali terlambat turun ke pertahanan sendiri saat diserang balik. Kini Rafael sudah berbeda. Kembaran Fabio da Silva ini sudah lebih dewasa, tenang saat turun ke lapangan, dan telah meminimalisir kesalaha-kesalahan yang bisa saja terjadi. Pemain asal Brazil ini pun telah membuat opsi serangan sayap yang berbahaya dan variatif dari sisi kanan United, bahu-membahu bersama winger The Red Devils, Antonio Valencia. Ia hanya kalah dari Patrice Evra dalam statistik bek United yang paling sering tampil di EPL, dengan 26 kali tampil - mengungguli Rio Ferdinand. Rafael pernah mencetak gol indah saat menghadapi tuan rumah Queens Park Rangers. Ia menghajar bola dari luar kotak penalti hasil buangan bek lawan dari jarak 28,5 dari gawang lawan, dan si kulit bundar pun melaju kencang merobek jala Julio Cesar, yang hanya mampu tercengang. Dan faktanya, fierce shot Rafael tersebut memiliki kecepatan 77 mil/jam atau 123 km/jam. Rafael masih berusia 22 tahun, yang berarti ia masih bisa berkembang menjadi bek kanan terbaik di dunia - dan kariernya sudah berada di jalur yang tepat untuk itu.

Sekian ulasan saya. Saya tegaskan kembali bahwa list ini dibuat tanpa maksud mengecilkan kontribusi pemain United yang lain yang juga tidak kalah besarnya, seperti Wayne Rooney, Patrice Evra, Nemanja Vidic, Ryan Giggs, Javier "Chicharito" Hernandez, dan lain sebagainya. Sekali lagi selamat untuk Manchester United yang semakin mengukuhkan diri sebagai The King of England dengan 20 gelar Liga Inggris!!

20 Times and That's a Fact!!!

We Love United We Do!!!
We Love United We Do!!!
We Love United We Do!!!
Ohh, United We Love You!!!

Sabtu, 20 April 2013

7 (+ 3) Goalkeepers who Inspire Me

Setelah sebelumnya pernah mengulas tentang seni menjaga gawang, di kesempatan kali ini saya akan mencoba memposting tentang kiper-kiper favorit saya, yang juga menginspirasi saya dalam menggeluti hobby saya, yaitu bermain futsal. Akan ada tujuh penjaga gawang internasional yang termasuk dalam kategori world class goalkeeper, plus tiga yang berasal dari negeri sendiri. Here we go..


1. David De Gea



Datang dari Atletico Madrid tahun 2011, De Gea mengemban sebuah misi dengan beban yang teramat berat, yaitu meneruskan kiprah Edwin van der Sar di mistar gawang Manchester United yang penuh dengan kesuksesan, rekor, dan gelar. Di tengah cemoohan orang banyak saat ia memulai musim dengan mengecewakan, - beberapa kali melakukan blunder, tidak terbiasa dengan permainan keras EPL, hingga cemoohan tentang badannya yang kurus - saya tetap percaya dengan De Gea, dan menganggap hal tersebut sebagai bagian dari proses adaptasi dan jalan terjal menuju penampilan yang lebih baik. Dan ia berhasil menjawab tantangan tersebut serta menutup mulut para pencibirnya dengan performa yang semakin hari semakin meningkat. Reflek dan shoot-stopping menjadi kekuatan utamanya, meski dia masih harus meningkatkan kemampuannya dalam mengkomandoi lini pertahanan serta menghadapi umpan-umpan silang. Body nya pun makin terlihat berisi dan siap untuk berduel di udara dengan lawan. De Gea juga mulai diproyeksikan sebagai kiper masa depan tim nasional senior Spanyol, menggantikan peran Iker Casillas.


2. Iker Casillas



Ialah sang pengangkat trofi Piala Dunia 2010 dan Euro 2008 serta 2012, juga penghargaan individual berupa Golden Gloves di Piala Dunia 2010. Sosok yang tidak tergantikan, baik di klubnya, Real Madrid, maupun di tim nasional Spanyol. Hampir semua orang menyebutnya sebagai kiper nomor satu di dunia saat ini. Kemampuan menjaga gawang Iker Casillas yang nyaris sempurna dan merata di semua aspek, didukung pula oleh pengalamannya yang banyak, mental juara, dan jiwa kepemimpinannya yang kuat. Tak heran jika Santo Iker didaulat sebagai kapten Madrid dan timnas Spanyol. Ia adalah panutan yang baik untuk anggota tim sendiri maupun pemain-pemain lawan. Sudah banyak gelar yang ia peroleh, baik untuk individu maupun dengan timnya. Casillas juga didaulat sebagai jagoan adu penalti, karena sering sekali ia menjadi penyelamat dan penentu dari timnya jika mendapat hukuman tendangan dua belas pas atau harus melalui babak tos-tosan di sebuah turnamen, seperti pada perempatfinal Euro 2008 dan semifinal Euro 2012.


3. Edwin Van Der Sar



Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Usia boleh sudah menginjak kepala empat, tetapi bukan menjadi masalah bagi Edwin Van Der Sar untuk menunjukkan kemampuan istimewanya sebagai penjaga gawang. The Flying Dutchman memiliki rekor clean sheet terlama di EPL, yaitu dengan 1.311 menit, pada musim 2008-2009. Van Der Sar juga menjadi penentu kemenangan Manchester United di final Liga Champions 2007/2008 melawan Chelsea saat menepis tendangan Nicolas Anelka saat babak adu penalti. Ia memiliki sesuatu yang membuat gawang yang dijaganya terasa aman, yaitu dengan ketenangannya dan koordinasi pertahanan dengan bek yang baik. Pengalaman serta jam terbang yang tinggi membuat kemampuan menjaga gawang Van Der Sar yang menjadi semakin lengkap. Mantan pemain Juventus dan Fulham ini menutup karier sepakbolanya di United pada umur 41 tahun setelah final Liga Champions musim 2010-2011 melawan FC Barcelona,. Sayangnya ia harus terpaksa memungut bola dari gawangnya tiga kali dan kalah dengan skor 1-3.


4. Peter Schmeichel



Tinta emas telah ia torehkan di sepanjang kariernya sebagai pemain sepakbola. Skill menjaga gawang yang luar biasa miliknya dilengkapi oleh perawakan tinggi besarnya yang seolah-olah menutupi seluruh gawang dan mampu mengintimidasi lawan saat terjadi situasi one-on-one dengan dirinya. Karena tubuhnya yang menjulang juga ia sangat handal dalam mengantisipasi bola-bola atas dari lawan. Dengan ukuran badan yang super - konon jersey yang dipakainya berukuran XXXL - Peter Schmeichel adalah monster besar di garis terakhir pertahanan. Great Dane bisa dibilang sebagai salah satu kunci kejayaan Manchester United di era 1990-an, dimana ia bersama The Red Devils merengkuh berbagai macam gelar, termasuk treble winners (juara EPL, FA Cup, dan Liga Champions) pada musim 1998/1999. Salah satu aksi yang akan diingat terus adalah saat di final Liga Champions tahun 1999 melawan Bayern Muenchen. Di saat posisi tertinggal, United mendapatkan corner kick di masa injury time. Schmeichel memutuskan maju ke depan membantu penyerangan dan berhasil membuat pertahanan The Bavarians kehilangan konsentrasi, hingga akhirnya Teddy Sheringham berhasil menceploskan bola ke gawang Oliver Kahn. Red Devils pun berhasil comeback dan mempercundangi Muenchen dengan skor 2-1.


5. Joe Hart



Joe Hart telah menjadi salah satu faktor keberhasilan dari kekuatan baru City yang berusaha menguasai Inggris, dan dibuktikan dengan gelar juara FA Cup di musim 2010/2011, dan EPL semusim setelahnya. Pertahanan The Citizens terlihat lebih kuat ketika ia berada di bawah mistar gawang dengan aksi-aksi heroiknya menahan tembakan dari lawan. Hart juga menjadi harapan di skuad tim nasional Inggris. Ia menjadi sebuah penemuan berharga disana, yaitu seorang kiper nomor satu The Three Lions pertama yang memiliki talenta dan berkelas dunia yang sempat terputus setelah eranya David Seaman. Jika Hart berhasil menorehkan prestasi bersama timnas Inggris, mungkin ia akan disejajarkan dengan Gordon Banks, Peter Shilton, dan Seaman.


6. Gianluigi Buffon



Italia memang tidak pernah kehabisan sumber daya manusia berupa kiper handal. Mulai dari eranya Dino Zoff, Walter Zenga, Gianluca Pagliuca, hingga sekarang, yaitu era kejayaan Gianluigi Buffon. Perannya di Juventus dan tim nasional Italia memang belum ada penerusnya yang sepadan untuk menggantikannya. Sama seperti Casillas, Buffon juga menjabat sebagai kapten tim, baik di La Vecchia Signora maupun di Gli Azzurri, berkat watak kepemimpinannya yang kuat serta mampu memotivasi rekan-rekan setimnya agar lebih bersemangat lagi dalam bertanding. Tiga gelar juara Serie-A serta trofi Piala Dunia 2006 menjadi bukti kehebatannya dalam menjaga gawang. Satu lagi yang saya kagumi dari Buffon adalah totalitasnya kepada klub dengan segala kondisi yang terjadi. Disaat Juventus mendapat hukuman turun kasta ke Serie-B pada musim 2006/2007, ia tidak bergeming ketika ditawar oleh banyak klub besar dan tetap menetap di Turin untuk membawa kembali Juventus ke Serie-A untuk musim depannya.

7. Manuel Neuer



Pada suatu hari di pagi buta, saya tengah menyaksikan partai semifinal leg pertama Liga Champions musim 2010/2011 antara Manchester United melawan tuan rumah Schalke 04. Saya sebelumnya sering mendengar nama Manuel Neuer sebagai kiper muda berbakat yang potensial, tetapi saya belum sering melihatnya bermain, mungkin hanya pada saat Piala Dunia 2010 saja saya cukup sering menontonnya. Dan omongan orang-orang yang mengagumi kemampuannya itu benar adanya. Berkali-kali United menggempur pertahanan Schalke, semua mentah berkat ketangguhan Neuer. Walaupun akhirnya Red Devils berhasil mengemas kemenangan 2-0, tetapi tidak terbayangkan berapa gol yang akan tercipta jika bukan Neuer yang berada di bawah mistar. Perawakan dan kemampuannya mirip dengan Peter Schmeichel. Sama-sama berbadan besar, mampu mengintimidasi lawan, tangguh saat one-on-one, dan handal dalam duel-duel udara. Setelah pindah ke Bayern Muenchen skillnya bertambah dengan pesat, dan dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di dunia, serta penerus era kejayaan Oliver Kahn di tim nasional Jerman.


+1. Hendro Kartiko


Tubuhnya boleh kecil, tetapi Hendro Kartiko merupakan salah satu kiper legenda di Indonesia dan pernah menyandang jersey nomor satu di tim Garuda pada medio 2000-an awal. Postur tubuh dan gayanya yang eksentrik mengingatkan kita kepada sosok kiper legendaris Prancis, Fabien Barthez. Reflek yang sigap menjadi salah satu senjata andalan pemain yang pernah membela tim-tim besar di Indonesia seperti Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Arema Malang ini.


+2. Ferry Rotinsulu


Salah satu hal yang sangat saya sayangkan terhadap Ferry Rotinsulu adalah ia jarang mendapatkan kesempatan di timnas Indonesia, yang lebih mempercayai gawang di tangan Markus Horizon ketika itu. Padahal, kiper utama Sriwijaya FC ini tidak kalah dalam hal kemampuannya menjaga gawang. Nilai plus yang dimilikinya adalah ia piawai dalam menghalau tendangan penalti dari lawan. Berkali-kali Laskar Wong Kito menghadapi penalti, disaat itu juga Ferry muncul sebagai pahlawan dan menyelamatkan Sriwijaya FC.


+3. Kurnia Meiga



Dengan umurnya yang masih terbilang muda, 23 tahun, Kurnia Meiga adalah harapan tim nasional Indonesia di masa depan. Bisa dibilang ia adalah kiper terbaik Indonesia sekarang dan untuk masa depan. Pemain terbaik Indonesian Super League musim 2009/2010 ini sekarang telah merebut posisi kiper di timnas Indonesia. Dengan talenta menjaga gawang yang lengkap, mumpuni dan masih bisa berkembang lagi, saya berani menilai kiper utama Arema Malang ini akan memakai jersey nomor satu tim Garuda dalam waktu yang cukup lama.

Sekian postingan saya kali ini! Cheers!