Memang EPL musim 2012/2013 masih bersisa empat pertandingan lagi. Tetapi tim favorit saya, Manchester United sudah memastikan diri menjadi juara di musim ini, sekaligus menggenapkan gelar juara Liga Inggris menjadi 20 kali (dalam format EPL sebanyak 13 kali). United berhasil memastikan trofi EPL kembali ke Old Trafford setelah melumat Aston Villa 3-0 pada senin (22/04) malam waktu setempat, membuat poin yang dikumpulkan The Red Devils tidak mampu dikejar lagi oleh tim terdekat, yang merupakan rival sekota sekaligus juara bertahan, Manchester City yang pada hari minggu (21/04) kemarin ditundukkan tuan rumah Tottenham Hotspur 3-1 setelah sempat memimpin dari menit ke 5 sampai menit ke 75.
Keberhasilan anak asuh Sir Alex Ferguson menjuarai EPL musim ini selain berkat kepemimpinan Fergie sendiri yang berpengalaman dan haus gelar, juga tidak lepas dari peran dan usaha para pemainnya, yang dengan mental juaranya telah bekerja keras sepanjang musim untuk merebut kembali trofi Liga Inggris yang sempat singgah untuk sementara waktu di Etihad Stadium, setelah City menjuarainya musim lalu melalui keunggulan agregat gol saja - well, dimana proses mereka meraih gelar sangat menyakitkan. Di bawah ini saya akan membahas 5 pemain United yang menurut saya memainkan peranan penting dan menjadi key player musim ini dalam membawa skuad United berjaya di liga kasta tertinggi di Inggris, tanpa meremehkan peran dan usaha pemain-pemain lain. 5 pemain kunci tersebut antara lain:
1. Robin van Persie
Sudah bisa ditebak pasti ia ada di list ini. Di awal musim, hampir semua orang, termasuk saya, tidak pernah menyangka bahwa Fergie berhasil membujuk Arsene Wenger untuk melepas seorang Robin van Persie, pemain kunci dari salah satu rival United, Arsenal yang musim lalu tampil cemerlang seakan menopang Arsenal sendirian dengan 30 golnya di EPL, dengan harga 24 juta poundsterling. Banyak yang mempertanyakan apakah ia bisa tampil segemilang musim lalu, apalagi sebelum hijrah ke Old Trafford ex pemain Feyenoord ini sempat gagal membawa Belanda lolos grup di ajang Euro 2012. Tetapi, keputusan Fergie ternyata sangat tepat. Tansfer yang cukup beresiko untuk pemain berusia 29 tahun yang rentan cedera ini dibayar kontan oleh van Persie sendiri melalui penampilan gemilang yang membawa United melaju menjauhi rival-rivalnya. RvP adalah striker berkelas, tajam dan mematikan di depan gawang, serta kerap menjadi penentu United meraih kemenangan di EPL. Hattrick ke gawang Villa senin kemarin, free-kick ke gawang City saat derby di Eastlands saat injury time, gebrakan di menit-menit awal di Stamford Bridge, serta aksinya menyelamatkan anak asuh Fergie di kandang Southampton dengan trigolnya adalah beberapa bukti keganasan The Flying Dutchman. RvP adalah alasan utama United bisa unggul poin jauh di atas City dan rival-rival lain. Sejauh ini di pekan ke-34 RvP memimpin daftar topskor EPL musim ini dengan 24 gol dan berpeluang besar menyabet Golden Boot, serta menjadi kandidat terkuat peraih PFA Player of The Year tahun ini.
2. Michael Carrick
Jika van Persie adalah alasan United dapat unggul jauh di puncak meninggalkan rival-rivalnya dibawah, maka Michael Carrick adalah alasan mengapa United bisa konsisten berada di puncak. Carrick hampir selalu muncul di starting XI United tiap pertandingan, menunjukkan betapa vital perannya di dalam permainan United. Ia adalah playmaker dan nyawa baru Ferguson's Red Army musim ini menggantikan peran Paul Scholes yang bermain cemerlang setelah kembali dari masa pensiun pertengahan musim lalu. Carrick memang tidak menampilkan skill mengolah bola tingkat tinggi layaknya Cristiano Ronaldo ataupun Zinedine Zidane, ataupun tajam di depan gawang seperti van Persie. Tetapi pemain berusia 33 tahun ini memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengatur irama permainan, membuka pertahanan lawan dengan umpannya baik lambung maupun terobosan, meng-intercept passing lawan, dan memiliki ketenangan saat membawa bola. Rasio akurasi umpannya pun mencengangkan, dan termasuk salah satu yang terbaik di liga-liga top Eropa. Diakui oleh beberapa pihak bahwa musim ini menjadi musim terbaik dirinya bersama United. Beberapa musim lalu kadang performa Carrick tidak terlalu mendapatkan apresiasi dari publik (underrated), tetapi musim ini ia menunjukkan bahwa dirinya dapat menjadi key player United dalam merebut gelar Liga Inggris ke-20, hingga akhirnya menjadi salah satu kandidat peraih PFA Player of The Year musim ini. Ex punggawa Tottenham Hotspurs dan Westham United ini pun mendapat pengakuan berupa chant baru dari para suporter United atau Red Army: "It's Carrick you know.. Hard to believe it's not Scholes!!"
3. David De Gea
Musim ini menjadi ajang pembuktian David De Gea bahwa ia adalah sosok yang tepat di bawah mistar gawang United dan pantas mengenakan jersey nomor satu. De Gea semakin tenang, matang, konsisten, dan percaya diri menyelamatkan The Red Devils dari kebobolan seiring berjalannya waktu. Pemain kelahiran Madrid, 7 November 1990 ini sering menampilkan skill-nya menjaga gawang - terutama dalam shoot stopping dan refleknya - yang semakin berkembang, seperti yang terlihat saat melawan Everton di partai pembuka musim ini, partai tandang melawan Real Madrid di Liga Champions, dan di banyak pertandingan yang lain. Kelemahan-kelemahannya musim lalu yang sering disorot, seperti koordinasi pertahanan dengan bek didepannya dan antisipasi bola-bola atas, perlahan-lahan mulai sirna musim ini. Lini belakang United kini tak perlu cemas lagi jika dilewati pemain lawan, karena mantan kiper Atletico Madrid tersebut sudah siap berada di bawah mistar gawang untuk mementahkan peluang lawan. Pasca natal 2012, De Gea mulai tampil sebagai pilihan pertama yang jarang dirotasi dengan kiper United lain, Anders Lindegaard, serta telah menorehkan 10 kali clean sheet, yang menunjukkan peningkatan performanya musim ini. Ia diyakini bakal melanjutkan tradisi United yang selalu mempunyai kiper hebat setelah era Edwin van der Sar dan Peter Schmeichel, sekaligus menjadi pengganti yang pas untuk Iker Casillas di timnas Spanyol kelak saat kiper Real Madrid tersebut pensiun atau tidak dipanggil ke La Furia Roja lagi.
4. Rio Ferdinand
Karirernya memang sering dianggap sudah habis karena termakan umur oleh beberapa pengamat. Kenyataannya, Rio Ferdinand malah menjadi andalan utama lini pertahanan United musim ini. Justru penampilannya diatas lapangan akhir-akhir ini dalam menghalau serangan lawan disebut-sebut kembali berkibar seperti pada masa mudanya. Sampai pada pekan ke-34, Rio sudah turun sebanyak 25 kali, jumlah yang membuat dirinya menjadi bek tengah United yang paling sering tampil di EPL. Saat bek-bek lain seperti Nemanja Vidic, Jonny Evans, Chris Smalling, dan Phil Jones silih berganti menepi dari rumput hijau akibat cedera, ex pemain Leeds United berusia 35 tahun ini tetap konsisten dengan terus tampil di atas lapangan. Ketenangan dalam mengawal pertahanan, komando ke rekan-rekan di daerah pertahanan, serta kemampuan membaca permainan dan pergerakan lawan membuat pertahanan Ferguson's Red Army terlihat kokoh. Walaupun ia bukan kapten United saat ini, jiwa kepemimpinannya terlihat di setiap pertandingan yang dijalaninya saat ia mengatur jantung pertahanan The Red Devils dalam mementahkan usaha lawan mencetak gol.
5. Rafael da Silva
Mungkin musim ini adalah musim terbaik Rafael da Silva sejauh ini bersama United. Dulu ia dikenal sebagai full-back kanan yang sangat meledak-ledak, emosional, dan agresif dalam membantu serangan tetapi sering kali terlambat turun ke pertahanan sendiri saat diserang balik. Kini Rafael sudah berbeda. Kembaran Fabio da Silva ini sudah lebih dewasa, tenang saat turun ke lapangan, dan telah meminimalisir kesalaha-kesalahan yang bisa saja terjadi. Pemain asal Brazil ini pun telah membuat opsi serangan sayap yang berbahaya dan variatif dari sisi kanan United, bahu-membahu bersama winger The Red Devils, Antonio Valencia. Ia hanya kalah dari Patrice Evra dalam statistik bek United yang paling sering tampil di EPL, dengan 26 kali tampil - mengungguli Rio Ferdinand. Rafael pernah mencetak gol indah saat menghadapi tuan rumah Queens Park Rangers. Ia menghajar bola dari luar kotak penalti hasil buangan bek lawan dari jarak 28,5 dari gawang lawan, dan si kulit bundar pun melaju kencang merobek jala Julio Cesar, yang hanya mampu tercengang. Dan faktanya, fierce shot Rafael tersebut memiliki kecepatan 77 mil/jam atau 123 km/jam. Rafael masih berusia 22 tahun, yang berarti ia masih bisa berkembang menjadi bek kanan terbaik di dunia - dan kariernya sudah berada di jalur yang tepat untuk itu.
Sekian ulasan saya. Saya tegaskan kembali bahwa list ini dibuat tanpa maksud mengecilkan kontribusi pemain United yang lain yang juga tidak kalah besarnya, seperti Wayne Rooney, Patrice Evra, Nemanja Vidic, Ryan Giggs, Javier "Chicharito" Hernandez, dan lain sebagainya. Sekali lagi selamat untuk Manchester United yang semakin mengukuhkan diri sebagai The King of England dengan 20 gelar Liga Inggris!!
20 Times and That's a Fact!!!
We Love United We Do!!!
We Love United We Do!!!
We Love United We Do!!!
Ohh, United We Love You!!!