Sabtu, 18 Agustus 2012

Seni Menjaga Gawang

Yang akrab & sering main bola bareng gue pasti tau posisi yang gue mainkan..

Inilah penampakan gue sedang beraksi.. Haha

Posisi penjaga gawang alias kiper ini memang menarik di mata gue. Sekitar 2 taun yg lalu, gue mencoba menjadi kiper, padahal sebelumnya posisi gue tiap main bola gak tentu, hahaha..

Yang menjadi panutan gue adalah David De Gea, kiper andalan tim favorit gue, Manchester United. Gue juga sering memperhatikan cara kiper Manchester City dalam bermain, Joe Hart, juga Iker Casillas, penjaga tembok terakhir pertahanan Real Madrid.

David De Gea (Manchester United/Spanyol)

Joe Hart (Manchester City/Inggris)

Iker Casillas (Real Madrid/Spanyol)

Menjadi penjaga gawang bukanlah hal main-main dan biasa-biasa saja. Menjadi penjaga gawang adalah soal tanggung jawab dalam menjaga gawang tim yg kita bela yang di dalamnya terdapat seni tersendiri..
Berikut ulasan sederhana gue tentang seni menjaga gawang..

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yang pertama adalah keberanian. Seorang kiper bukan hanya sekadar berdiam diri di bawah mistar gawang. Dalam pengamatan gue, kebanyakan orang awan merasa takut untuk berjibaku dalam menghalau segala ancaman ke arah pertahanan kita. Namun hal yang ditakutkan tersebut justru merupakan hal yang penting bagi seorang kiper, dan termasuk seni dalam menjaga gawang. Seorang kiper harus selalu berani dalam mengambil resiko demi keamanan gawang dari kebobolan.

Keberanian seorang Casillas dalam Final Piala Dunia 2010.
Dengan gagah berani ia menerjang Arjen Robben demi menyelamatkan gawangnya.

Seni yang kedua adalah mental. Disini rasa percaya diri sangat memainkan peran penting. Hindari semua rasa gugup dan takut membuat blunder dan bermain buruk. Tetap rileks, dan sugestikan di dalam diri bahwa kita bisa tampil bagus dan memberikan yg kontribusi terbaik untuk tim kita. Hal ini juga berperan penting dalam drama adu penalti. Di sanalah mental kita diuji, dan seorang kiper harus mampu menang dalam adu mental dan mempermainkan mental si penendang lawan untuk menggagalkan eksekusi penaltinya.


Mental dan kepercayaan diri membuat De Gea dipercayai Sir Alex Ferguson menjadi kiper inti di Man. United.

Dan yang terakhir adalah skill. Harus diakui ini adalah seni yg paling berat. Untuk menghadapi ancaman dari lawan tentu diperlukan keterampilan wajib yang harus dimiliki oleh seorang kiper seperti reflek, komando area pertahanan, pemilihan posisi, dan lain sebagainya. Dibutuhkan suatu pelatihan dan rutinitas dalam bermain untuk menguji keterampilan kita menjaga gawang. Jangan putus bermain dan berlatih jika ingin mengimprovisasi kemampuan kita menjaga gawang.


Melakukan penyelamatan akrobatik seperti Joe Hart ini pasti membutuhkan keterampilan dan latihan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekian tulisan sederhana gue ini, dan selamat mencoba menjadi kiper!