Filosofi. Sebuah kata yang memiliki arti kurang lebih adalah pola berpikir manusia atau prinsip hidup yang dipegang teguh oleh manusia. Mungkin terkesan sangat kaku dalam bayangan kita, namun menurut sebagian orang, untuk apa hidup jika tanpa memegang filosofi. Hal tersebutlah yang membuat dunia menjadi lebih teratur dan indah, menurut mereka. Dalam sejarah, nama-nama seperti Sokrates, Plato, dan Aristoteles dari Yunani merupakan orang-orang yang terkenal akan pemikiran dan filosofi mereka.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berbicara tentang filosofi pada sepakbola, mungkin pikiran kita akan tertuju kepada satu orang ini.
|
Louis Van Gaal dengan ekspresinya yang khas
|
|
Aloysius Paulus Maria Van Gaal, atau lebih dikenal dengan nama Louis Van Gaal. Orang yang memiliki wajah agak 'bengis' dan ekspresi yang terkesan mengintimidasi ini sering sekali menyebut-nyebut tentang filosofi bermain yang ia terapkan selama menjadi manajer, termasuk pada klub yang sekarang ditangani, Manchester United.
Sebelum diangkat menjadi manajer The Red Devils, Van Gaal merupakan pelatih yang cukup sukses dan disegani di dunia persepakbolaan Eropa dan dunia. Ia tercatat pernah melatih tim-tim raksasa seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Munich, dan berhasil memenangkan banyak gelar bersama mereka. Dengan Ajax, 3 gelar juara Eredivisie, dan sebuah trofi KNVB Cup, UEFA Cup, dan trofi paling bergengsi di Eropa, UEFA Champions League berhasil diraihnya. Di Spanyol, Van Gaal memimpin Barcelona memenangkan 2 gelar juara La Liga dan sebuah trofi Copa Del Rey. Saat mengadu nasib ke Jerman dengan menukangi Bayern Munich, pelatih kelahiran Amsterdam, 8 Agustus 1951 ini berhasil memberikan double winners di musim pertamanya, yaitu trofi Bundesliga dan DFB Pokal. Bahkan bersama AZ Alkmaar yang tidak terlalu diperhitungkan di Belanda, secara tidak terduga ia menggondol sebuah trofi Eredivisie.
|
Van Gaal mengangkat trofi Champions League bersama Ajax, 1995 |
|
Van Gaal pun tercatat pernah 2 kali menukangi tim nasional Belanda. Namun pada periode pertamanya (2000-2002), ia menorehkan sebuah noda bagi De Oranje. Van Gaal gagal meloloskan Belanda ke Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak tahun 1986. Ia mencoba menebus kegagalannya dengan kembali menahkodai Belanda pada tahun 2012 sampai 2014 menggantikan Bert Van Marwijk, yang gagal membawa Belanda lolos babak grup saat EURO 2012. Van Gaal langsung meloloskan Belanda ke Piala Dunia 2014 di Brazil. Sebenarnya Belanda tidak terlalu diunggulkan pada Piala Dunia, karena Van Gaal telah merombak skuad tua Belanda warisan Van Marwijk dengan muka-muka baru pilihannya. Diluar dugaan, Belanda menghajar juara bertahan Spanyol 5-1 pada babak grup, dan melaju ke Semifinal, sebelum kalah adu penalty dengan Argentina. Akhirnya, skuad asuhan Van Gaal mampu menduduki peringkat ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Brazil 3-0.
|
Van Gaal merayakan gol pertama Robin van Persie, saat Belanda menghancurkan Spanyol 5-1 |
Selepas Piala Dunia 2014, Van Gaal langsung menuju Manchester untuk menandatangani kontak selama tiga tahun untuk melatih United, menggantikan David Moyes yang mengecewakan pada musim sebelumnya.
|
Van Gaal bersama Ed Woodward, executive vice-chairman United |
|
Selama menahkodai United, Van Gaal didampingi oleh legenda hidup The Red Devils, Ryan Giggs,
yang menjabat sebagai asisten manajer baru sesaat setelah pensiun musim 2013-2014, dan
membawa staff-staffnya sendiri yaitu Marcel Bout (pelatih tim utama dan
opposition scout), Albert Stuivenberg (pelatih tim utama), dan Frans Hoek (pelatih kiper).
|
Louis Van Gaal bersama asistennya sekaligus legenda United, Ryan Giggs |
Disinilah era baru dimulai. Para suporter Manchester United langsung menaruh harapan besar di pundak Van Gaal untuk dapat meraih prestasi bagi United dan mengulangi kejayaan yang telah diukir oleh manajer legendaris Sir Alex Ferguson.
|
Sir Alex Ferguson, pelatih legendaris yang telah mempersembahkan segudang trofi untuk United |
Disisi lain, mereka harus mulai membiasakan dengan gaya melatih Van Gaal, yang merupakan manajer United pertama yang berasal dari luar Britania Raya dan Irlandia. Pelatih yang suka membawa buku catatan taktiknya selama pertandingan ini pun mulai menancapkan filosofinya ke dalam klub paling sukses di Inggris dengan 20 gelar Liga Inggris ini.
|
Van Gaal yang senang membawa buku catatan taktiknya |
Mari kita bahas satu-persatu apa saja filosofi yang diterapkan Van Gaal di United
1. Total Football ala Van Gaal (Penguasaan bola dan Pemain Versatile).
Belanda terkenal dengan ciri permainan khas mereka,
Total Football. Pemain harus dapat memainkan bola dengan baik, mengatur tempo permainan, menjaga penguasaan bola, agresif dalam menyerang, mampu membuka ruang, dan mengisi beberapa posisi. Inilah yang Van Gaal inginkan kepada skuad Manchester United. Hal ini tercermin dari statistik
ball-possession United yang sangat tinggi hampir di setiap match musim 2014-2015, dengan rata-rata mencapai 61%.
|
Bahkan saat kalah melawan Chelsea di kandang mereka, United mencatatkan 71% ball-possesion |
Van Gaal menginginkan bek yang berperan bukan hanya sebagai seseorang yang bertanggung jawab menjaga pertahanan saja, tetapi juga mampu berperan sebagai
ball-playing defender yang mampu menjaga possesion, dan menginisasi serangan awal dari belakang. Striker pun dituntut untuk lebih mobile, membuka ruang bagi pemain lain, dan mengirimkan umpan-umpan berbahaya kepada gelandang serang dan sayap yang maju kedepan. Gelandang di tengah harus memiliki inteligensia yang tinggi dalam berbagai aspek penyerangan (
passing, pergerakan, dan lain-lain), serta mampu bertahan dan melakukan pressing saat lawan menguasai bola.
|
Gelandang seperti Ander Herrera (tengah) cocok untuk filosofi Van Gaal |
Para pemain
versatile atau dapat bermain di banyak posisi pun sangat disukai Van Gaal, karena pemain tersebut mampu memahami posisi selain posisi naturalnya, sehingga dinilai mampu membuka ruang ke posisi lain dengan lebih baik, dan dapat dipindahkan posisinya di tengah-tengah pertandingan atau dalam keadaan darurat. Pada musim perdananya, banyak pemain yang kerap diturunkan Van Gaal yang merupakan pemain
versatile, contohnya:
- Daley Blind mampu menjadi bek kiri dan gelandang bertahan.
- Wayne Rooney, striker yang sering dimainkan sebagai gelandang.
- Michael Carrick selain menjadi gelandang bertahan, juga kerap menjadi bek tengah.
- Juan Mata dan Angel Di Maria, dapat berperan menjadi winger kiri, kanan, dan gelandang serang.
- Marcos Rojo dan Tyler Blackett bisa diturunkan sebagai bek tengah atau full-back kiri.
- Paddy McNair, seorang bek tengah yang pernah sesekali menjadi full-back kanan, juga mahir sebagai gelandang bertahan.
Van Gaal pun juga menemukan bahwa Antonio Valencia dan Ashley Young, yang notabene adalah
winger kanan dan kiri, dapat bermain sebagai
wing-back kanan dan kiri pada formasi 3-5-2.
|
Ashley Young, terlahir kembali |
Pemain yang hanya mampu bermain pada satu posisi pun perlahan tersingkir, seperti Javier Hernandez dan Nani yang dipinjamkan ke Real Madrid dan Sporting Lisbon, serta Darren Fletcher dan Anderson yang dilepas ke West Brom dan Internacional.
|
Daley Blind sangat disukai Van Gaal |
2. Keras kepala dalam menentukan formasi (terkadang tidak berlaku)
Van Gaal adalah orang yang sangat teguh untuk memegang apa yang dianggapnya benar. Selama melatih, jarang sekali ia mengubah formasi yang ia anggap pas untuk menjalankan gaya bermainnya, walaupun terkadang dirinya mendapatkan kritik dari berbagai pihak, termasuk suporter. Mempertahankan formasi tanpa peduli akan gaya bermain lawan adalah ciri khas Van Gaal. Namun, di beberapa momen pada musim 2014-2015 bersama United, Van Gaal terkadang mengubah formasi, hal yang bukan menjadi kebiasaannya. Berikut momen-momen pergantian formasi tersebut:
- United memainkan 3-5-2 dari pra-musim hingga beberapa pertandingan awal EPL. Tetapi, pada tiga pertandingan awal EPL The Red Devils gagal meraih kemenangan (kalah 1-2 dari Swansea, ditahan imbang 1-1 dan 0-0 melawan Sunderland dan Burnley). Van Gaal pun mengubah formasi dari 3-5-2 menjadi 4-4-2 diamond saat melawan QPR di Old Trafford. United akhirnya mampu tampil atraktif dan menang 4-0.
|
4-4-2 diamond. |
- Arsenal menunggu kedatangan United di Emirates. United sedang mengalami badai cedera, sehingga memaksa Van Gaal untuk kembali memainkan formasi 3-5-2 demi mengakomodir ketersediaan skuad yang terbatas. Pada pertandingan tersebut ternyata United mampu memukul Arsenal 2-1. Selanjutnya, formasi 3-5-2 terus menerus dipakai hingga awal paruh kedua musim 2014-2015, yang menghasilkan 10 pertandingan tanpa kekalahan. Oleh beberapa pihak, ia pun mulai dianggap kaku dengan terus-menerus mempertahankan formasi ini.
|
3-5-2 |
- Akhirnya Van Gaal dapat luluh juga. Formasi 3-5-2 dianggap oleh para suporter dan pengamat sepakbola seperti legenda United, Gary Neville dan Paul Scholes, sebagai formasi yang tidak cocok untuk The Red Devils. Mereka menganggap formasi tersebut hanya untuk cari aman, tidak untuk bermain menyerang total, kurang agresif, dan tak sesuai dengan jiwa United. Apalagi pada pertandingan melawan Southampton di Old Trafford dimana United takluk 0-1, skuad Van Gaal tidak mampu mencatat satu shoot on target pun ke gawang The Saints. Lalu pada pertandingan berikutnya, bertandang ke QPR, Van Gaal masih keukeuh memakai 3-5-2, dan ditahan imbang 0-0 di babak pertama. Pada babak kedua, Van Gaal seakan mendengar desakan suporter, Neville, dan Scholes. Ia mengubah formasi menjadi 4-4-2 diamond, dan mampu memukul QPR 2-0. Van Gaal pun mulai memakai kembali 4-4-2 diamond pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
|
Pergantian 3-5-2 ke 4-4-2 diamond ditandai oleh gol Marouane Fellaini. |
- Suatu ketika, United tersingkir dari FA Cup setelah kalah dari Arsenal 1-2 di kandang sendiri. Van Gaal merasa formasi 4-4-2 diamond kurang memiliki keseimbangan yang baik, sehingga United mudah diserang oleh lawan. Ia pun langsung memodifikasi formasi empat bek tersebut menjadi 4-1-4-1. Hasilnya, United mampu menjungkalkan Tottenham 3-0, mempermalukan rival abadi mereka, Liverpool di Anfield 2-1, membungkam Aston Villa 3-1, dan memukul rival sekota mereka, Manchester City, pada derby Manchester di Old Trafford dengan skor 4-2. Formasi ini pun bertahan hingga akhir musim.
|
Juan Mata mencetak gol spektakuler di kandang Liverpool, saat United memakai 4-1-4-1. |
3. Berani menurunkan para pemain muda
Pada awal musimnya bersama United, Van Gaal langsung mendaratkan total 6 pemain baru untuk memperkuat skuad, yaitu Luke Shaw, Ander Herrera, Marcos Rojo, Angel Di Maria, Daley Blind, dan Radamel Falcao (status pinjaman).
|
Angel Di Maria, pembelian termahal Van Gaal seharga 59,7 juta Pounds yang memecahkan rekor di Inggris. |
|
Hal itu memicu kekhawatiran beberapa pihak, seperti mantan asisten pelatih United pada era Ferguson, Mike Phelan, bahwa The Red Devils akan kehilangan identitas asli mereka dan jarang memainkan pemain-pemain muda. Hal tersebut terlihat saat Danny Welbeck, seorang pemain asli dari Manchester, dilego ke rival United, Arsenal.
|
Danny Welbeck harus hengkang ke Arsenal dengan harga 16 juta Pounds |
|
Namun, seperti yang kita ketahui bersama, dari awal sosok Van Gaal memang merupakan pelatih yang sangat menyukai menurunkan pemain-pemain muda dan asli akademi di timnya, terutama pada saat ia melatih klub-klub besar.
- Di Ajax, ia tidak ragu untuk menjadikan pemain-pemain asli dari akademi, yaitu Patrick Kluivert, Clarence Seedorf, Edwin van Der Sar, Frank dan Ronald De Boer, Edgar Davids, dan Michael Reiziger sebagai pemain penting bagi klub.
|
Starting XI Ajax saat final Champions League 1995. Penuh dengan pemain akademi |
- Saat melatih Barcelona, ia tak ragu untuk memberikan debut kepada Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Victor Valdes. Kelak, mereka menjadi pemain krusial yang membantu Azulgrana meraih berbagai macam trofi, seperti La Liga, Copa Del Rey, Champions League, dan sebagainya. Kuartet ini juga menjadi tulang punggung timnas Spanyol yang menjuarai Piala Dunia 2010, dan EURO 2008 dan 2012.
|
Puyol, Xavi, Valdes, dan Iniesta bersama trofi Copa Del Rey, Champions League, dan La Liga. |
- Pun pada saat ia menukangi Bayern Munich. Thomas Muller, Holger Badstuber, Toni Kroos, dan David Alaba merupakan pemain-pemain muda yang diberi kepercayaan oleh Van Gaal untuk menjadi pemain inti Die Roten. Sekarang, mereka telah menjadi pemain kelas dunia dan menjadi komponen inti di klub dan timnas masing-masing.
|
Muller dan Kroos, menjadi andalan di timnas Jerman |
- Bahkan saat menjadi pelatih tim nasional Belanda tahun 2012 sampai 2014, ia berani menyingkirkan banyak pemain-pemain tua untuk digantikan nama-nama baru seperti Daley Blind, Jasper Cillesen, Stefan De Vrij, Bruno Martins Indi, Memphis Depay, Daryl Janmaat, dan lain-lain. Para pemain ini pun turut sukses membawa De Oranje menjadi peringkat ketiga pada Piala Dunia 2014 di Brazil.
|
Starting line up Belanda saat membantai Spanyol 5-1 di Piala Dunia 2014 |
Hal ini ternyata diulangi di tim barunya, Manchester United. Di tengah skuad tim utama yang sesak ditambah dengan enam pemain barunya, Van Gaal justru telah memberikan debut bagi para pemain muda dari akademi United.
Yang paling sering didengar tentu adalah Paddy McNair dan Tyler Blackett. Kedua bek tengah ini sering diturunkan di posisi sentral pertahanan United, bersama dengan Chris Smalling, Phil Jones, dan Marcos Rojo yang lebih senior.
|
Paddy McNair, pemain yang memulai debut saat United menjamu West Ham |
Striker muda James Wilson pun terkadang diturunkan untuk mengisi sektor depan. Wilson bahkan pernah dijadikan starter mendampingi Robin van Persie saat United menjamu Liverpool, menyingkirkan nama mentereng Radamel Falcao yang harus duduk di
bench.
|
James Wilson setelah mencetak gol melawan QPR pada ajang EPL |
Nama-nama seperti Andreas Pereira, Jesse Lingard, Tom Thorpe, Saidi Janko, dan Reece James juga pernah mencicipi rasanya diturunkan di tim utama dibawah Van Gaal pada musim 2014-2015.
|
Andreas Pereira (kanan), pemain muda potensial milik United dari Brazil |
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lantas, dengan ketiga filosofi diatas yang diterapkan Van Gaal pada United, pada akhirnya Manchester United mengakhiri EPL dengan berada di posisi 4, yang artinya lolos ke Champions League musim depan. Hal ini lebih baik dibandingkan capaian Moyes menghancurkan The Red Devils sehingga terperosok ke peringkat 7. Namun, bagi sebagian pihak, capaian Van Gaal di musim pertamanya ini belumlah cukup. Apalagi, United gagal meraih satu trofi-pun di musim 2014-2015.
|
Louis Van Gaal memberikan pidato saat pertandingan kandang terakhir musim 2014-2015 |
Apakah Manchester United akan meraih gelar juara pada musim 2015-2016? Louis Van Gaal berharap dengan filosofi yang telah diterapkan selama semusim penuh, para pemain dapat memahami dan menjalankannya dengan baik. Ia percaya jika para pemain dapat sepenuhnya bermain dengan filosofinya di setiap pertandingan, trofi-trofi akan datang dengan sendirinya.
Van Gaal juga akan memanfaatkan
transfer window yang sedang berlangsung untuk memperkuat skuad. Sejauh ini, tidak tanggung-tanggung ia telah mendapatkan
wonder kid Belanda dari PSV Eindhoven Memphis Depay, ikon Bayern Munich dan timnas Jerman Bastian Schweinsteiger, bek kanan andalan timnas Italia dan Torino Matteo Darmian, dan gelandang jangkar timnas Prancis dan Southampton Morgan Schneiderlin. Mungkin hingga saat ini Van Gaal juga sedang memantau beberapa pemain yang diinginkannya untuk direkrut. Kita tunggu saja pergerakannya pada bursa transfer.
|
Wayne Rooney, tentu ingin mengangkat trofi pertamanya sebagai kapten baru Manchester United |
|
Apapun hal yang dilakukan sang meneer Van Gaal, yang jelas para suporter Manchester United telah merindukan gelar juara yang banyak diraih pada saat kepemimpinan Sir Alex Ferguson.
|
Van Gaal berharap momen seperti ini terulang di Manchester United, demikian pula suporter United |
Pernahkah merasa tertipu oleh agen yang sangat anda percayai?? yang menawarkan berbagai bonus dan kata-kata manis?? dan akhir yang anda dapatkan adalah kecewa??
BalasHapusSaatnya Tinggalkan itu semua.. Kami hadir untuk mengembalikan semangat bermain anda..dapatkan pelayanan memuaskan yang nyaman dan tidak ribet..
Dapatkan Proses Transaksi Deposit & Withdraw Yang Cepat dan Tidak Ribet..Bonus yang PASTI..
Kami Tidak Takut Anda Menang...Kami Segan Jika Anda Kecewa...
Winning303 Agen betting online yang sudah berpengalaman dan profesional..Hadirkan Permainan Lengkap dan Pelayanan Ramah serta Profesional yang membuat anda tidak akan berpaling lagi..
Cukup 1 ID saja dan tidak perlu ribet ganti user id untuk bermain:
-Sports
-Poker
-Live Casino
-Slots
-Lotere/Togel
-Sabung Ayam'
Winning 303 Banjir Hadiah Yukz gabung bersama kami dan Dapatkan Langsung
Bonus New Member Slot 15%
Bonus New Member Poker 10%
Bonus New Member Sabung Ayam 10%
Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
Bonus Deposit 10% Setiap Hari
Bonus Deposit 10% Slot Setiap Hari
Bonus Deposit Sabung Ayam 5%
Bonus Cashback 5-10%
Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam
Diskon Togel Hingga 65%
Bonus Rollingan Slot 1%
Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%
Yang Lain Sudah Bergabung...Sekarang Giliran Anda....
Customer Service 24 Jam
Hubungi Kami di :
WA: +6287785425244
BalasHapusAnda salah satu pencinta permainan Pokervita?
Lagi mencari agent pokervita yang aman dan terpecaya di tahun 2021
Info hub
WA:0812 2222 996
Pusing nyari agent poker yang aman & terpecaya?
BalasHapusJangan khwatir kawan mari join bersama kami di Pokervita
Agent yang sudah teruji aman & kepercayaan di tahun 2021
Bukan hanya itu kami juga menyediakan beragam Bonus Harian & mingguan dalam setiap permainan
jadi tunggu apalagi kawan mari join segera
Info hub
WA:0812 2222 996
Casinos Near Me - JamBase
BalasHapusFind the nearest Casinos Near 정읍 출장안마 Me 용인 출장안마 - JamBase - a 충주 출장안마 Casino Near Me directory with reviews, ratings, latest bonus 김제 출장안마 codes and promo 부산광역 출장마사지 codes. Use our